Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2011

Mencegah Diabetes Tipe 2 Berarti Hemat Uang

S ebuah penelitian menunjukkan bahwa terapi obat preventif dapat menghemat uang juga, tetapi tidak seefektif perubahan gaya hidup. Mencegah diabetes tipe 2 tidak hanya meningkatkan kualitas hidup seseorang, tetapi juga menghemat uang! Dengan cara merawat individu yang mempunyai risiko tingi terkena diabetes tipe 2, peneliti mengurangi biaya kesehatan hingga USD 2.600 untuk tiap individu dalam kelompok yang terdaftar dalam perubahan gaya hidup, dan USD 1.500 untuk setiap individu yang meminum obat diabetes metformin selama lebih dari 10 tahun. Tetapi, ketika penghematan di bidang perawatan medis terhadap biaya intervensi, metformin menghemat USD 30 selama lebih dari 10 tahun, sedangkan intervensi gaya hidup menghabiskan USD 1.700 dalam kurun waktu yang sama. “Dibandingkan dengan tidak melakukan apapun untuk mencegah diabetes tipe 2, metformin ternyata menghemat biaya, sebagai intervensi. Intervensi gaya hidup, meskipun tidak menghemat biaya, ternyata cost-effective,” jelas dr. ...

Komplikasi Pencabutan Gigi - Intraoperatif (Cedera Saraf)

N ervus mandibularis paling rawan. Saraf yang sering cedera selama pencabutan dan pembedahan gigi adalah divisi ketiga nervus trigeminus. Nervus alveolaris inferior sangat dekat dengan regio apikal gigi molar ketiga dan kadang-kadang molar kedua. Meskipun putusnya saraf relatif jarang, tetapi tekanan mungkin terjadi selama pengeluaran gigi molar ketiga yang erupsi atau impaksi, ujung akar dan fragmen akar atau keduanya. Nervus lingualis paling sering cedera selama pencabutan molar ketiga bawah yang impaksi. Hal ini terjadi karena penyingkapan flap lingual, fraktur dataran lingual atau penembusan bur melalui korteks lingual pada waktu memecah gigi. Nervus lingualis menempel pada aspek medial mandibula pada regio molar. Pada beberapa kasus letaknya sangat tinggi, tepat di inferior batas mukosa cekat. Nervus mentalis berhubungan erat dengan apeks gigi premolar sehingga mudah diidentifikasi. Saraf mengeluarkan cabang anterior ke bibir bawah, yang relatif superfisial dan mudah terkena c...

Komplikasi Pencabutan Gigi - Intraoperatif (Cedera Jaringan Lunak)

L ecet dan luka bakar. Cedera jaringan lunak yang paling umum adalah lecet (luka sobek) dan luka bakar (abrasi). Lecet sering diakibatkan oleh retraksi berlebihan flap yang kurang besar. Sobeknya mukosa sering terjadi pada tempat yang tidak diharapkan yaitu pada tepi tulang, atau pada tempat penyambungan tepi-tepi flap. Komplikasi ini dapat dihindari dengan membuat flap yang lebih besar dan menggunakan retraksi yang ringan saja. Lecet akibat elevator, scalpel, dan instrumen putar sangatlah jarang. Lecet dapat dihindari dengan perhatian yang cermat oleh ahli bedah dan asistennya. Sesudah memberitahu pasien, penjahitan dilakukan bila diindikasikan. Luka bakar/ abrasi sering merupakan akibat dari tertekannya bibir yang dalam keadaan teranestesi oleh pegangan henpis lurus. Lesi ini bisa sangat tidak nyaman dan lama sembuhnya. Luka pada bibir dihindari dengan melakukan kerja sama yang baik dengan asisten pada waktu operasi. Luka bakar labial dapat diatasi dengan aplikasi salep antibiotika a...

Komplikasi Pencabutan Gigi - Intraoperatif (Pergeseran)

A ntrum sering terlibat. Seluruh gigi atau fragmen akar dapat masuk ke sinus maxillaris, fossa infratemporalis, hidung, canalis mandibularis atau ruang submandibula. Bagian yang paling sering adalah sinus maxillaris. Kejadian ini sering merupakan usaha untuk mengambil fragmen atau ujung akar gigi molar atau premolar kedua atas melalui alveolus dengan tekanan elevator yang berlebihan ke arah superior. Pemeriksaan sinar-X yang akurat diperlukan baik sebelum maupun intra-operatif. Kedekatan sinus terhadap apeks akar mungkin sedemikian rupa sehingga perlu dilakukan pembedahan, jika terjadi fraktur akar, film dibuat untuk mendeteksi posisi fragmen dengan tepat. Hubungan akar terhadap antrum, sering dapat dinilai berdasarkan bagian gigi yang dicabut. Pencabutan dengan pembedahan dilakukan dengan memperhatikan upaya untuk menghindari tekanan ke arah antrum, misalnya akar bukal dapat bergeser akibat tekanan ke palatal. Apabila ada kecurigaan (adanya rasa terbenam) bahwa telah terjadi perges...

Komplikasi Pencabutan Gigi - Intraoperatif (Fraktur)

T ekanan terkontrol untuk menghindari fraktur. Fraktur bisa mengenai akar gigi, gigi sebelahnya atau gigi antagonis, restorasi, processus alveolaris dan kadang-kadang mandibula. Semua fraktur yang dapat dihindarkan mempunyai etiologi yang sama; yaitu tekanan yang berlebihan atau tidak terkontrol atau keduanya. Cara terbaik untuk menghindari fraktur di samping tekanan terkontrol adalah dengan menggunakan gambar sinar-X sebelum melakukan pembedahan. Akar yang mengalami delaserasi atau getas atau yang dirawat endodontik sering mengharuskan dilakukannya perubahan pada rencana pembedahan, biaanya dimulai dari prosedur pencabutan dengan tang (close procedure) sampai melakukan pembukaan flap. Apabila sesudah dilakukan pencabutan dengan tang menggunakan tekanan terkontrol tidak terjadi luksasi dan dilatasi alveolus, ini menunjukkan perlunya dilakukan pembedahan. Pengenalan adanya fraktur biasanya secara klinis dan mudah terlihat, kecuali untuk fraktur mandibula. Apabila ini terjadi pada wak...

Komplikasi Pencabutan Gigi - Intraoperatif (Perdarahan)

W ah! Rasanya ada yang ganjil kalo saya memposting tentang komplikasi terlebih dahulu sebelum yang laen. Tapi, daripada material yang ini membusuk dalam harddisk saya, jadi saya keluarin duluan nggak papa ya. LOL. Nanti pendahuluan, teknik dan penjelasan tentang pencabutan giginya menyusul :D. Happy reading! Respon pasien tertentu dianggap sebagai kelanjutan yang normal akibat pembedahan, yaitu perdarahan, rasa sakit dan edema. Tetapi apabila berlebihan, perlu dipikirkan lagi apakah termasuk morbiditas yang biasa ataukah komplikasi. Komplikasi digolongkan menjadi intraoperatif, segera sesudah operasi dan jauh sesudah operasi. Pencegahan, pengenalan dan cara mengatasi komplikasi akan didiskusikan di sini. Pencegahannya tergantung pada pemeriksaan riwayat, pemeriksaan menyeluruh, foto rontgen yang memadai dan rencana pembedahan yang memuaskan. Tanpa memandang pengalaman operator, kesempurnaan persiapan dan keterampilan, komplikasi masih bisa terjadi pada situasi perawatan tertentu...

Diabetes dan Kesehatan Mata

D iabetes adalah penyakit kompleks yang merupakan hasil dari ketidakmampuan tubuh untuk menghasilakn insulin, hormon yang mengatur kadar gula dalam darah, membawa gula berlebih untuk disimpan di dalam sel dan kemudian akan digunakan jika diperlukan. Tanpa insulin yang memadai, gula di dalam darah akan menjadi berlebih. Analoginya seperti mobil yang penuh bensin tetapi tidak ada kuncinya; Anda mempunyai energi untuk menggerakkan mobil, tapi tidak bisa menggunakannya. Diabetes dialami oleh lebih dari 16 juta warga Amerika. Sebagian besar kasus yang dialami adalah diabetes onset dewasa, yang biasanya mengenai individu berusia lebih dari 40 tahun, kelebihan berat badan dan gaya hidup sedenter. Salah satu faktor risiko termasuk riwayat keluarga yang menderita diabetes dan kelompok etnis tertentu. Keturunan Afrika, Amerika asli, Jepang, Latin ataupun Polinesia lebih tinggi risikonya. Penyakit Mata pada Penderita Diabetes Komplikasi umum penderita diabetes adalah penyakit mata akib...

Aktivitas Fisik Wanita yang Memiliki Risiko Diabetes Tinggi

W anita sebaiknya melakukan aktivitas fisik setidaknya 150 menit tiap minggu untuk membantu mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2. Wanita yang berisiko tinggi terkena penyakit ini tetap harus aktif secara fisik untuk menurunkan risiko penyakit. Hanya satu dari empat wanita yang berisiko tinggi menderita diabetes melaporkan melakukan setidaknya 150 menit aktivitas fisik tiap minggu, dibandingkan dengan satu dari tiga wanita yang bukan kelompok risiko tinggi. Melakukan aktivitas fisik secara teratur adalah hal penting bagi kesehatan, termasuk mengatur berat badan dan mengurangi risiko diabetes mellitus tipe 2 dan penyakit jantung. Orang dewasa juga sebaiknya melakukan aktivitas fisik menengah selama 150 menit, termasuk jalan cepat, berkebun ringan atau bersepeda santai. Perobaan klinis Program Penegahan Diabetes yang digawangi oleh Institut Nasional Kesehatan (National Institutes of Health, NIH) dan didukung oleh CDC, telah mendapatkan kesimpulan bahwa aktivitas fisik menen...

Mengapa Kita Perlu Mengontrol Diabetes Kita?

D iabetes adalah penyakit dimana kadar glukosa darah atau gula darah terlalu tinggi. Glukosa berasal dari makanan yang dimakan. Insulin adalah hormon yang menjaga glukosa tetap berada dalam sel sehingga dapat diubah menjadi energi. Penderita diabetes tibe 1 tidak memproduksi insulin. Penderita diabetes tipe 2, yang lebih umum ditemukan, memproduksi insulinnya sendiri, tetapi tubuh tidak dapat menggunakannya dengan optimal. Tanpa adanya insulin, glukosa tetap berada dalam darah. Seiring waktu, glukosa yang terlalu banyak dalam darah dapat menimbulkan masalah serius. Kondisi ini dapat merusah mata, ginjal dan saraf. Diabetes juga dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke dan bahkan amputasi organ gerak. Wanita yang hamil juga dapat terkena diabetes, disebut diabetes gestasional. Gejala diabetes tipe 2 meliputi kelelahan, rasa haus, penurunan berat badan, penglihatan menjadi kabur dan sering buang air kecil. Beberapa orang tidak mempunyai gejala. Tes darah dapat menunjukkan apakah ...

Pre-Diabetes? Apaan Tuh?

P re-diabetes berarti kadar gula darah yang lebih tinggi daripada normal tetapi tidak cukup tinggi sampai disebut dengan diabetes. Glukosa berasal dari makanan yang dikonsumsi. Terlalu banyak glukosa dalam darah dapat merusak tubuh seiring berjalannya waktu. Jika Anda mempunyai pre-diabetes, besar kemungkinannya akan berkembang menjai diabetes tipe 2, penyakit jantung dan stroke. Sebagian besar orang yang pre-diabetes tidak mempunyai gejala-gejala tertentu. Dokter akan mengecek darah Anda untuk mengetahui apakah kadar gula dalam darah normal atau tidak. Jika Anda berusia 45 tahun ke atas, dokter Anda mungkin akan merekomendasikan supaya Anda mengecek apakan mempunyai pre-diabetes atau tidak, terutama jika Anda kelebihan berat badan. Penurunan berat badan. Penurunan berat badan setidaknya sekitar 5 - 10 persen dari berat awal dapat mencegah atau menunda diabetes atau bahkan dapat membalikkan pre-diabetes. Ini berarti sekitar 10 - 20 pounds pada seseorang yang mempunyai berat 200 po...