Skip to main content

Komplikasi Pencabutan Gigi - Intraoperatif (Perdarahan)

Wah!
Rasanya ada yang ganjil kalo saya memposting tentang komplikasi terlebih dahulu sebelum yang laen. Tapi, daripada material yang ini membusuk dalam harddisk saya, jadi saya keluarin duluan nggak papa ya. LOL. Nanti pendahuluan, teknik dan penjelasan tentang pencabutan giginya menyusul :D.
Happy reading!
Respon pasien tertentu dianggap sebagai kelanjutan yang normal akibat pembedahan, yaitu perdarahan, rasa sakit dan edema. Tetapi apabila berlebihan, perlu dipikirkan lagi apakah termasuk morbiditas yang biasa ataukah komplikasi. Komplikasi digolongkan menjadi intraoperatif, segera sesudah operasi dan jauh sesudah operasi. Pencegahan, pengenalan dan cara mengatasi komplikasi akan didiskusikan di sini. Pencegahannya tergantung pada pemeriksaan riwayat, pemeriksaan menyeluruh, foto rontgen yang memadai dan rencana pembedahan yang memuaskan.



Tanpa memandang pengalaman operator, kesempurnaan persiapan dan keterampilan, komplikasi masih bisa terjadi pada situasi perawatan tertentu. Karena itu komplikasi tertentu kadang-kadang tidak dihindarkan. Perdebatan sekarang ini yang cenderung menganggap sebagian besar komplikasi disebabkan oleh kesalahan pembedahan adalah tidak akurat dan merupakan salah pengertian.

Komplikasi Intraoperatif

PERDARAHAN

Perdarahan merupakan ancaman. Perdarahan mungkin merupakan komplikasi yang paling ditakuti karena bagi dokter maupun pasien dianggap mengancam kehidupan. Pasien dengan gangguan pembekuan darah yang tidak terdiagnosis sangatlah jarang. Insidensi hemofilia yang terdiagnosis di Amerika Serikat pada orang dewasa adalah 1:20.000 dan insidensi penyakit Christmas lebih jarang lagi. Kebanyakan pasien adalah individu dengan penyakit hepar, misalnya seorang alkoholik yang menderita sirosis, pasien yang menerima terapi antikoagulan atau pasien yang minum aspirin dosis tinggi atau agen antiradang non-steroid yang lain. Semua itu berisiko mengalami perdarahan. Apabila riwayat kesehatan menunjukkan kecurigaan pada penyakit tertentu, sebaiknya menghubungi dokter yang merawat sebelumnya, sebelum melakukan tindakan. Berbagai tes laboratorium dapat mengkonfirmasikan atau menyingkirkan masalah atau mengidentifikasi bagian khusus yang menyebabkan kegagalan mekanisme pembentukan bekuan darah (Tabel 1 dan Tabel 2). Apabila pasien mengalami mekanisme pembekuan darah yang abnormal, perawatan yang akan dilakukan adalah kolaborasi antara dokter gigi dan dokter umum.

Tabel 1. Tes Koagulasi

Tabel 2. Faktor Pembekuan Darah
enghindari pembuluh darah. Pengetahuan mengenai anatomi merupakan jaminan terbaik untuk menghadapi kejadian yang tidak diharapkan yaitu perdarahan pada arteri atau vena. Regio-regio risiko tinggi adalah palatum dengan arteri palatina mayor, vestibulum bukal molar bawah dengan arteri facialis, margo anterior ramus mandibula yang merupakan jalur perjalanan arteri buccalis dan regio apikal molar ketiga yang terletak dekat dengan arteri alveolaris inferior. Regio mandibula anterior juga merupakan sumber perdarahan karena vaskularisasinya sangat melimpah. Keadaan patologi kadang-kadang juga mengakibatkan risiko perdarahan, misal: hemangioma dan malformasi arterivenosus adalah yang paling berbahaya. Secara umum, adanya lesi yang tumbuh dengan cepat adalah potensial berbahaya karena pertumbuhan tersebut memerlukan banyak suplai darah.

Tekanan dan klem. Penanganan awal apabila terjadi perdarahan arteri adalah dengan penekanan. Penekanan diperoleh dari penekanan langsung dengan jari atau dengan kasa. Sering hanya dengan melakukan penekanan sudah berhasil mengatasi perdarahan. Jika keluarnya darah sangat deras misalnya terpotongnya arteri, maka diklem dengan hemostat. Melakukan klem pada daerah perdarahan di mulut sangat sukar dan melakukan pengikatan (ligasi) bahkan lebih sulit lagi. Untungnya hanya dengan melakukan klem saja biasanya sudah cukup, karena daerah luka cukup diinduksi untuk membuat bekuan darah. Apabila tersedia, dapat digunakan elektrokoagulasi dari pembuluh darah yang diklem sehingga tidak perlu diikat. Alternatif lain yang biasa digunakan hanya pada pembedahan adalah menggunakan klip hemostatik pada pembuluh darah. Sesudah mengontrol perdarahan intra-operatif, maka dapat diputuskan untuk meneruskan atau menghentikan prosedut. Faktor yang mempengaruhi keputusan ini adalah kondisi fisik dan mental pasien (tanda-tanda vital), perkiraan jumlah darah yang dikeluarkan dan waktu yang digunakan untuk mengontrol perdarahan.

Bersambung ke Komplikasi Pencabutan Gigi - Intraoperatif (Fraktur)

Comments

Popular posts from this blog

Bahasa Tertunda pada Anak Usia 2 Tahun

L anguage and communication! Yeah, that are two basic thing that are needed badly by human. No lives exist without that things. Language is complex issue, relating to physical, psychological, physiological, and cultural. Language does develop since our first contact with our very first environment, include since in our mother womb. This article emphasizes to the language delay to the kids living in the institutions. Bahasa mengacu baik pada kapasitas manusia secara spesifik yang bersifat dapatan dan digunakan sebagai sistem kompleks komunikasi, atau untuk hal spesifik seperti sistem komunikasi kompleks. Bahasa mempunyai banyak fungsi dan kompleksitas. Tiga fungsi dasar bahasa adalah untuk informasi, ekspresi dan instruksi. Bahasa bukan sesuatu yang diturunkan, tetapi harus dipelajari oleh subjek selama bersinggungan dengan lingkungannya. Makin cepat mereka dimasukkan ke tempat pembinaan makin baik, simpul sebuah penelitian. Oleh Robert Preidt Jumat, Juni 17, 2011 Tertaut Halaman Med...

Obat dengan Risiko Jantung pada Individu Diabetik Geriatri

P eneliti menemukan risiko yang lebih rendah dengan metformin, tetapi para ahli menyatakan penelitian itu bukan akhir. Penelitian terbaru menunjukkan individu yang lebih tua (selanjutnya disebut geriatri) yang mempunyai diabetes tipe 2 yang meminum obat golongan sulfonilurea untuk menurunkan kadar gula darahnya ternyata mempunyai risiko yang lebih tinggi terjenak masalah jantung daripada mereka yang minum golongan metformin. Lebih dari 8.500 individu berusia 65 tahun ke atas yang mengidap diabetes tipe 2 mengikuti penelitian ini, dan 12,4% dari mereka yang diberi sulfonilurea mengalami serangan jantung ataupun cardiovascular events lainnya, dibandingkan dengan mereka yang yang meminum metformin (10,4%). Sebagai tambahan, masalah jantung ini bermula lebih awal selama perjalanan perawatan pada mereka yang menerima obat sulfonilurea. Penelitian bandingan head-to-head dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Diabetes Association (ADA) di San Diego. Karena penemuan ini hend...

Kepekaan Lidah Terhadap Lemak VS Kecenderungan Gemuk

Source: ovealiz.wordpress.com M akanan yang kaya lemak seperti es krim dan salad bermayo menggoda banyak orang, tetapi terdapat bukri baru yang mengindikasikan bahwa beberapa orang sebenarnya bisa “merasakan” lemak yang tersembunyi dalam makanan dan mereka yang tidak bisa melakukannya mempunyai kecenderungan memakan lebih banyak makanan kaya lemak tersebut. Dalam presentasi penelitian berseri yang dilakukan oleh Institusi Teknologi Makanan pada pertemuan tahunan Juni 2011 ini, peneliti menjelaskan mengenai penelitian lambat laun mendukung ide bahwa lemak dan asam lemak dapat dicicip, meskipun ‘rasa’ tersebut dideteksi sebagian besar melalui indera penciuman dan tekstur. Individu yang tidak dapat merasakan lemak mempunyai variansi genetik mengenai cara mereka memproses makanan yang kemudian kemungkinan mengarah kepada ngemil makanan berlemak secara tidak sadar. “Mereka yang lebih sensitif terhadap kandungan lemak lebih gampang mengontrol diet mereka”, kata Kathleen L. Keller, r...

Penelitian Hubungan Antara Penyakit Periodontal dengan Komplikasi Kehamilan

smilevancouver.ca Oleh Yiorgos A. Bobetsis, DDS, PhD; Silvana P. Barros, DDS, PhD; Steven Offenbacher, DDS, PhD, MMSc JADA 2006;137(10 supplement):7S-13S. INTISARI Latar Belakang. Bukti yang bertambah banyak menyatakan bahwa gingivitis dan periodontitis maternal merupakan faktor risiko terjadinya lahir prematur dan kelainan kelahiran. Tipe Penelitian yang Diulas . Untuk mengklarifikasi mekanisme yang memungkinkan antara penyakit periodontal dan kelahiran prematur, peneliti meninjau penelitian mengenai efek infeksi patogen periodontal pada hewan coba terhadap keturunannya, termasuk pertumbuhan fetus, abnormalitas struktural plasenta dan kesehatan neonatus. Setelah laporan pertama, pada tahun 1996, mengenai hubungan potensial antara penyakit periodontal ibu dan kelahiran prematur atau bayi lahir berat rendah pada manusia, beberapa penelitian case control dan prospektif telah dipublikasikan. Ulasan ini mengikhtisarkan hal-hal tersebut, dan juga penelitian terdahulu mengenai...

Diabetes Mellitus Neonatal Permanen (Permanent Neonatal Diabetes Mellitus, PNDM)

Apa itu diabetes mellitus neonatal permanen? Diabetes mellitus neonatal permanen adalah tipe diabetes yang pertama kali terlihat pada usia 6 bulan dan terus ada sepanjang hidup. Tipa diabetes ini ditandai dengan adanya kadar gula darah yang tinggi (hiperglikemia) yang disebabkan kurangnya hormon insulin. Insulin mengontrol berapa banyak glukosa (tipe gula) yang melewati darah menuju sel yang diubah menjadi energi. Individu yang menderita diabetes mellitus neonatal permanen mengalami pertumbuhan yang lambat sebelum lahir (retardasi pertumbuhan intrauterin). Balita yang terkena mengalami hiperglikemia dan hilangnya cairan dalam jumlah besar (dehidrasi) dan tidak mampu menaikkan berat badannya secara normal. Dalam beberapa kasus, individu yang mengalami diabetes mellitus neonatal permanen akan mengalami masalah neurologis, termasuk pertumbuhan yang tertunda dan kejang berulang (epilepsi). Kombinasi antara pertumbuhan yang tertunda, epilepsi, dan diabetes neonatal disebut sindrom DEND...