Skip to main content

Aktivitas Fisik Wanita yang Memiliki Risiko Diabetes Tinggi


Wanita sebaiknya melakukan aktivitas fisik setidaknya 150 menit tiap minggu untuk membantu mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2. Wanita yang berisiko tinggi terkena penyakit ini tetap harus aktif secara fisik untuk menurunkan risiko penyakit.

Hanya satu dari empat wanita yang berisiko tinggi menderita diabetes melaporkan melakukan setidaknya 150 menit aktivitas fisik tiap minggu, dibandingkan dengan satu dari tiga wanita yang bukan kelompok risiko tinggi.

Melakukan aktivitas fisik secara teratur adalah hal penting bagi kesehatan, termasuk mengatur berat badan dan mengurangi risiko diabetes mellitus tipe 2 dan penyakit jantung. Orang dewasa juga sebaiknya melakukan aktivitas fisik menengah selama 150 menit, termasuk jalan cepat, berkebun ringan atau bersepeda santai.

Perobaan klinis Program Penegahan Diabetes yang digawangi oleh Institut Nasional Kesehatan (National Institutes of Health, NIH) dan didukung oleh CDC, telah mendapatkan kesimpulan bahwa aktivitas fisik menengah setidaknya 150 menit dalam seminggu dan penurunan berat badan sebanyak 5 - 7% dari berat badan semula (10 - 14 pon dari berat total 200 pon) dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2 pada 58% individu yang berisiko tinggi terhadap penyakit tersebut.

Siapa yang Mempunyai Risiko Tinggi Terkena Diabetes?

Wanita maupun laki-laki yang berusia 45 tahun ke atas yang kelebihan berat badan ataupun obesitas.

Atau

Wanita maupun laki-laki berusia 18 - 44 tahun yang kelebihan berat badan ataupun mengalami obesitas, dan mempunyai:
  • Orang tua atau saudara kandung yang menderita diabetes tipe 2
  • Tidak mempunyai aktivitas fisik 150 menit per minggu
  • Latar belakang ras/ etnis kelompok risiko tinggi (Amerika Afrika, Hispanik/ Latin, Amerika Indian/ Alaska, Amerika Asia atau Asli Hawaii/ pulau-pulau Pasifik)
  • Riwayat diabetes kehamilan atau bayi dengan berat badan lahir lebih dari 9 pon.
  • Tekanan darah tinggi
  • Kolesterol tinggi
  • Riwayat serangan jantung, stroke ataup penyakit arteri perifer
Apakah Wanita Mengambil Langkah Untuk Tetap Sehat?

Para peneliti CDC dan Perwakilan Penelitian Layanan Kesehatan dan Kualitas menguji kualitas layanan kesehatan preventif yang diterima oleh wanita. Laporan 'Wanita Beriko TInggi Diabetes: Akses dan Kualitas Layanan Kesehatan, 2003 - 2006 menyatakan informasi mengenai akses layanan, kesehatan umum dan kesejahteraan dan pelayanan prefentif dan perilaku, termasuk aktivitas fisik.

Diantara penemuannya:
  • Wanita yang mendapatkan pendidikan tinggi (lebih dari SMA) - yang berisiko tinggi mengidap diabetes mellitus tipe 2 secara signifikan tidak mendapat cukup aktivitas fisik daripada wanita yang tidak berisiko tinggi. Hanya sekitar 24,9%  wanita berisiko menghasbiskan setidaknya 150 menit per minggu untuk aktif secara fisik, dibandingkan dengan 33,7% wanita yang tidak berisiko.
  • Baik wanita dengan ekonomi kelas bawah maupun kelas atas dengan risiko diabetes mellitus tipe 2 ternyata tidak mendapatkan aktivitas fisik yang cukup tiap minggunya daripada wanita dengan tingkat ekonomi yang sama pada kelompok tidak berisiko. Pada kelompok ekonomi bawah, tingkat aktivitas fisik adalah 26,0% pada kelompok risiko tinggi, 43,6% ntuk keklompok tidak berisiko. Pada kelompok ekonomi atas, tingkat aktivitas fisik adalah 21,9% untuk kelompok risiko tinggi, 29,9% untuk kelompok tidak berisiko.
  • Peneliti menganalisa data dari Survei Pemeriksaan Nutrisi dan Kesehatan Nasional (National Health and Nutrition Examination Survey; NHANES) pada 4.098 wanita berusia 18 tahun ke atas dalam laporannya.
Referensi:

  1. http://www.cdc.gov/features/dsdiabeteswomen/
  2. Women at High Risk for Diabetes: Access and Quality of Health Care, 2003-2006. AHRQ Publication No. 11-0002, January 2011. Rockville, MD: Agency for Healthcare Research and Quality and Centers for Disease Control and Prevention.

Comments

Popular posts from this blog

Bahasa Tertunda pada Anak Usia 2 Tahun

L anguage and communication! Yeah, that are two basic thing that are needed badly by human. No lives exist without that things. Language is complex issue, relating to physical, psychological, physiological, and cultural. Language does develop since our first contact with our very first environment, include since in our mother womb. This article emphasizes to the language delay to the kids living in the institutions. Bahasa mengacu baik pada kapasitas manusia secara spesifik yang bersifat dapatan dan digunakan sebagai sistem kompleks komunikasi, atau untuk hal spesifik seperti sistem komunikasi kompleks. Bahasa mempunyai banyak fungsi dan kompleksitas. Tiga fungsi dasar bahasa adalah untuk informasi, ekspresi dan instruksi. Bahasa bukan sesuatu yang diturunkan, tetapi harus dipelajari oleh subjek selama bersinggungan dengan lingkungannya. Makin cepat mereka dimasukkan ke tempat pembinaan makin baik, simpul sebuah penelitian. Oleh Robert Preidt Jumat, Juni 17, 2011 Tertaut Halaman Med...

Obat dengan Risiko Jantung pada Individu Diabetik Geriatri

P eneliti menemukan risiko yang lebih rendah dengan metformin, tetapi para ahli menyatakan penelitian itu bukan akhir. Penelitian terbaru menunjukkan individu yang lebih tua (selanjutnya disebut geriatri) yang mempunyai diabetes tipe 2 yang meminum obat golongan sulfonilurea untuk menurunkan kadar gula darahnya ternyata mempunyai risiko yang lebih tinggi terjenak masalah jantung daripada mereka yang minum golongan metformin. Lebih dari 8.500 individu berusia 65 tahun ke atas yang mengidap diabetes tipe 2 mengikuti penelitian ini, dan 12,4% dari mereka yang diberi sulfonilurea mengalami serangan jantung ataupun cardiovascular events lainnya, dibandingkan dengan mereka yang yang meminum metformin (10,4%). Sebagai tambahan, masalah jantung ini bermula lebih awal selama perjalanan perawatan pada mereka yang menerima obat sulfonilurea. Penelitian bandingan head-to-head dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Diabetes Association (ADA) di San Diego. Karena penemuan ini hend...

Kepekaan Lidah Terhadap Lemak VS Kecenderungan Gemuk

Source: ovealiz.wordpress.com M akanan yang kaya lemak seperti es krim dan salad bermayo menggoda banyak orang, tetapi terdapat bukri baru yang mengindikasikan bahwa beberapa orang sebenarnya bisa “merasakan” lemak yang tersembunyi dalam makanan dan mereka yang tidak bisa melakukannya mempunyai kecenderungan memakan lebih banyak makanan kaya lemak tersebut. Dalam presentasi penelitian berseri yang dilakukan oleh Institusi Teknologi Makanan pada pertemuan tahunan Juni 2011 ini, peneliti menjelaskan mengenai penelitian lambat laun mendukung ide bahwa lemak dan asam lemak dapat dicicip, meskipun ‘rasa’ tersebut dideteksi sebagian besar melalui indera penciuman dan tekstur. Individu yang tidak dapat merasakan lemak mempunyai variansi genetik mengenai cara mereka memproses makanan yang kemudian kemungkinan mengarah kepada ngemil makanan berlemak secara tidak sadar. “Mereka yang lebih sensitif terhadap kandungan lemak lebih gampang mengontrol diet mereka”, kata Kathleen L. Keller, r...

Penelitian Hubungan Antara Penyakit Periodontal dengan Komplikasi Kehamilan

smilevancouver.ca Oleh Yiorgos A. Bobetsis, DDS, PhD; Silvana P. Barros, DDS, PhD; Steven Offenbacher, DDS, PhD, MMSc JADA 2006;137(10 supplement):7S-13S. INTISARI Latar Belakang. Bukti yang bertambah banyak menyatakan bahwa gingivitis dan periodontitis maternal merupakan faktor risiko terjadinya lahir prematur dan kelainan kelahiran. Tipe Penelitian yang Diulas . Untuk mengklarifikasi mekanisme yang memungkinkan antara penyakit periodontal dan kelahiran prematur, peneliti meninjau penelitian mengenai efek infeksi patogen periodontal pada hewan coba terhadap keturunannya, termasuk pertumbuhan fetus, abnormalitas struktural plasenta dan kesehatan neonatus. Setelah laporan pertama, pada tahun 1996, mengenai hubungan potensial antara penyakit periodontal ibu dan kelahiran prematur atau bayi lahir berat rendah pada manusia, beberapa penelitian case control dan prospektif telah dipublikasikan. Ulasan ini mengikhtisarkan hal-hal tersebut, dan juga penelitian terdahulu mengenai...

Diabetes Mellitus Neonatal Permanen (Permanent Neonatal Diabetes Mellitus, PNDM)

Apa itu diabetes mellitus neonatal permanen? Diabetes mellitus neonatal permanen adalah tipe diabetes yang pertama kali terlihat pada usia 6 bulan dan terus ada sepanjang hidup. Tipa diabetes ini ditandai dengan adanya kadar gula darah yang tinggi (hiperglikemia) yang disebabkan kurangnya hormon insulin. Insulin mengontrol berapa banyak glukosa (tipe gula) yang melewati darah menuju sel yang diubah menjadi energi. Individu yang menderita diabetes mellitus neonatal permanen mengalami pertumbuhan yang lambat sebelum lahir (retardasi pertumbuhan intrauterin). Balita yang terkena mengalami hiperglikemia dan hilangnya cairan dalam jumlah besar (dehidrasi) dan tidak mampu menaikkan berat badannya secara normal. Dalam beberapa kasus, individu yang mengalami diabetes mellitus neonatal permanen akan mengalami masalah neurologis, termasuk pertumbuhan yang tertunda dan kejang berulang (epilepsi). Kombinasi antara pertumbuhan yang tertunda, epilepsi, dan diabetes neonatal disebut sindrom DEND...