Gigi Anak

Merawat Senyum Si Kecil dan Keluarga Tercinta

23/08/2009

Manajemen Klinis Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS) Tipe Minor yang Dipicu oleh Stres Psikologis: Sebuah Laporan Kasus

Perbedaan tipe sariawan minor, mayor, dan herpetiformis pada mukosa mulut penderita sariawan kambuhan.

PENDAHULUAN

Laporan ini membahas kasus seorang pasien laki-laki berusia 50 tahun yang datang ke Klinik Penyakit Mulut (Oral Medicine) FKG UGM. Pasien datang dengan keluhan subjektif berupa rasa nyeri pada area langit-langit lunak (palatum molle), tepatnya di area yang berdekatan dengan uvula (anak lidah atau yang disebut pasien sebagai "senthil"). Rasa sakit dan perih ini telah dirasakan sejak 3 hari sebelum kunjungan, terutama saat menelan.

RIWAYAT KASUS

Berdasarkan anamnesis, pasien memiliki riwayat sariawan berulang (rekuren) sejak usia muda dengan lokasi yang berpindah-pindah. Meskipun penyebab pastinya tidak diketahui oleh pasien, ia menyadari adanya pola kemunculan lesi saat beban pekerjaan menumpuk, mengalami stres, atau kurang tidur. Durasi penyembuhan biasanya memakan waktu satu minggu.

Pasien telah melakukan berbagai upaya pengobatan mandiri maupun medis, antara lain:

  1. Berganti-ganti merek pasta gigi (tidak efektif).

  2. Penggunaan Policresulen (Albothyl), namun dihentikan karena menyebabkan jaringan sekitar terkelupas (sloughing).

  3. Berkumur dengan air rebusan daun sirih (dihentikan).

  4. Berobat ke Puskesmas dan menerima obat kumur berwarna kebiruan, namun keluhan tetap berulang.

Riwayat kesehatan gigi menunjukkan pasien pernah melakukan pencabutan gigi geraham kiri bawah dan atas tanpa komplikasi, serta penambalan amalgam (tambalan hitam) pada geraham kiri bawah. Riwayat kesehatan umum pasien baik; tidak ada penyakit sistemik, tidak ada riwayat alergi (obat, makanan, cuaca), dan tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, respirasi, suhu) berada dalam batas normal. Status gizi pasien juga tergolong normal dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) 20,28.

PEMERIKSAAN KLINIS

Pemeriksaan ekstra oral (wajah, kelenjar ludah, kelenjar limfe, sendi rahang) tidak menunjukkan kelainan. Namun, pemeriksaan intra oral memperlihatkan sejumlah temuan klinis:

  1. Lesi Utama: Ditemukan ulkus tunggal berdiameter 3 mm pada palatum molle sebelah kiri. Ulkus berbentuk bulat, berwarna putih kekuningan dengan dikelilingi halo eritematus (batas kemerahan), berbatas jelas (reguler), dan dangkal (superfisial). Berdasarkan temuan ini, kondisi didiagnosis sebagai Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS) tipe minor.

  2. Temuan Lain:

  • Linea alba: Garis putih menonjol pada mukosa pipi kanan dan kiri akibat gesekan gigi.
  • Varikositas: Penonjolan pembuluh darah berwarna biru keunguan pada bawah lidah (ventral).
  • Jaringan Periodontal: Terdapat karang gigi (gross-kalkulus), peradangan gusi ringan (gingivitis), dan penurunan gusi (resesi gingiva) setinggi 3 mm.
  • Kondisi Gigi: Ditemukan karies (gigi berlubang) pada beberapa gigi (elemen 16, 15, 14, 37, 47), abrasi (pengikisan) pada permukaan labial gigi depan, serta kehilangan gigi (edentulous) pada area 36 dan 28. Posisi gigi 42 terlihat miring ke depan (labioversi).

PENATALAKSANAAN KASUS

Rencana perawatan disusun secara komprehensif meliputi edukasi, pengobatan simptomatik, dan perawatan gigi pendukung:

1. Edukasi Pasien:

  • Menjelaskan bahwa sariawan yang dialami berkaitan erat dengan faktor pemicu seperti stres, kelelahan, dan nutrisi yang tidak seimbang. Pasien disarankan untuk mengelola stres dan memperbaiki asupan gizi.
  • Menjelaskan temuan lain seperti linea alba (akibat gesekan pipi) yang tidak berbahaya, serta pentingnya memperbaiki cara menyikat gigi untuk mencegah penurunan gusi dan abrasi lebih lanjut.
  • Menyarankan pembuatan gigi tiruan untuk mencegah pergeseran posisi gigi akibat gigi yang hilang.
2. Medikasi:

  • Meresepkan Aloclair gel/kumur untuk mempercepat penyembuhan ulkus dan mengurangi rasa perih, digunakan 3 kali sehari setelah makan.
3. Perawatan Gigi Lanjutan:

  • Pembersihan karang gigi (scaling dan polishing) untuk mengatasi radang gusi.
  • Penambalan gigi yang berlubang dan mengalami abrasi.

EVALUASI PERAWATAN

Satu minggu pasca perawatan, pasien datang untuk kontrol (reevaluasi). Keluhan nyeri pada langit-langit sudah hilang. Pemeriksaan klinis menunjukkan ulkus pada palatum molle telah sembuh total tanpa meninggalkan jaringan parut (scar). Kondisi lain seperti linea alba dan varikositas masih ada karena bersifat variasi normal/kronis. Masalah gigi dan gusi lainnya (karies, karang gigi) dijadwalkan untuk perawatan lebih lanjut sesuai rencana awal.

PEMBAHASAN

Diagnosis Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS) tipe minor ditegakkan berdasarkan manifestasi klinis yang khas: ulkus tunggal, dangkal, berdiameter <5 mm, sakit, dan sembuh sendiri tanpa jaringan parut dalam 1-2 minggu.

Secara etiologi, RAS bersifat multifaktorial namun seringkali dipicu oleh kondisi psikologis. Sejalan dengan pendapat Regezi dan Sciubba (1993) serta Sircus (1984), faktor emosi dan stres dapat memicu atau memperparah kondisi ulkus di rongga mulut. Pada kasus ini, pasien secara spesifik menyadari hubungan antara beban kerja/kurang tidur dengan kemunculan sariawan, yang mengonfirmasi adanya komponen psikis dalam patogenesis penyakit.

Karena RAS adalah kondisi yang dapat sembuh sendiri (self-limiting), fokus terapi adalah:

  1. Mempercepat penyembuhan dan mengurangi nyeri: Penggunaan obat pelindung mukosa.

  2. Mencegah rekurensi: Melalui manajemen stres, istirahat cukup, dan perbaikan nutrisi (khususnya zat besi, vitamin B12, dan folat).

  3. Kontrol infeksi sekunder: Dengan menjaga kebersihan rongga mulut (oral hygiene).

Kasus ini menegaskan pentingnya pendekatan holistik dalam perawatan sariawan berulang, yang tidak hanya berfokus pada pengobatan lesi lokal, tetapi juga manajemen gaya hidup dan kondisi psikologis pasien.

STRATEGI PENCEGAHAN JANGKA PANJANG

Untuk pasien dengan riwayat rekurensi seperti pada kasus di atas, langkah pencegahan meliputi:

  • Manajemen Stress: Teknik relaksasi atau memperbaiki pola tidur.
  • Nutrisi: Memastikan kecukupan Vitamin B12, Zat Besi, dan Asam Folat.
  • Eliminasi Faktor Lokal: Membersihkan karang gigi dan menambal gigi tajam/berlubang untuk meminimalisir trauma mekanis di mulut.

Infografis perbandingan sariawan biasa atau RAS dengan sariawan bahaya gejala keganasan, menampilkan perbedaan bentuk luka, rasa nyeri, dan waktu sembuh.


Catatan Penting: Meskipun sariawan tipe minor tampak sepele, jika sariawan tidak kunjung sembuh lebih dari 2 minggu meskipun stres sudah berkurang, segera konsultasikan ke dokter gigi spesialis penyakit mulut untuk menyingkirkan kemungkinan keganasan (kanker mulut).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar