Skip to main content

New Update for Hypertension

Hi, there, it was already a week I haven't updating my blog. Here is a news from Reuters Health Information about Review raises questions over benefits of cutting salt. LONDON (Reuters) - In an analysis that set off a fierce debate over the health effects of salt, researchers said on Wednesday they had found no evidence that small cuts to salt intake reduce the risk of developing heart disease or dying prematurely.
n a systematic review published by The Cochrane Library, British scientists found that while cutting salt consumption did appear to lead to slight reductions in blood pressure, that was not translated into lower death or heart disease risk.


The researchers said they suspected the trials conducted so far were not big enough to show any benefits to heart health, and called for large-scale studies to be carried out soon.

"With governments setting ever lower targets for salt intake and food manufacturers working to remove it from their products, it's really important that we do some large research trials to get a full understanding of the benefits and risks of reducing salt intake," said Rod Taylor of Exeter University, who led the review.

The Cochrane review attracted sharp criticism from nutrition experts. Francesco Cappuccio, head of the World Health Organization's collaborating center for nutrition at Warwick University, said it was "a surprisingly poor piece of work."

"This study does not change the priorities outlined worldwide for a population reduction in salt intake to prevent heart attacks and strokes, the greatest killers in the world," he said in an emailed comment.

Simon Capewell, a professor of Clinical Epidemiology at Liverpool University, said the review was "disappointing and inconclusive" and did not change public health consensus that dietary salt raises blood pressure.

Most experts are agreed that consuming too much salt is not good for you and that cutting salt intake can reduce hypertension in people with normal and high blood pressure.

Many developed nations have government-sanctioned guidelines calling on people to cut their salt or sodium intake for the sake of their longer-term health. The World Health Organization (WHO) lists reducing salt intake among its top 10 "best buys" for reducing rates of chronic disease.

In Britain, the National Institute of Health and Clinical Guidance (NICE) has called for an acceleration of the reduction in salt in the general population from a maximum intake of 6 grams(g) a day for adults by 2015 to 3 g by 2025.

U.S. guidelines recommend Americans consume less than 2.3 g of salt daily, or 1.5 g for certain people who are more at risk for high blood pressure or heart disease.

While previous trials have found there is a blood pressure benefit from cutting salt, research has yet to show if that translates into better overall heart health in the wider population. High blood pressure, or hypertension, is a major risk factor for cardiovascular diseases -- the leading causes of death worldwide.

Taylor said he thought it did not find any evidence of big benefits because the numbers of people studied and the salt intake reductions were relatively small.

"The people in the trials we analyzed only reduced their salt intake by a moderate amount, so the effect on blood pressure and heart disease was not large," he said.

For this review, Taylor's team found seven studies that together included 6,489 participants. This gave the researchers enough data to be able to start drawing conclusions, they said. But even so, the scientists think they would need to have data from at least 18,000 people before they could expect to identify any clear health benefits.

Elaine Rush, a professor of nutrition at Auckland University of Technology in Australia, said that putting a spotlight on single trials and generalizing dietary advice for a single nutrient such as salt was "not helpful."

"What is helpful is for the food industry to reformulate products to reduce sodium and increase the nutrient quality of foods by using real ingredients," she said in an emailed comment.

SOURCE: http://bit.ly/q09xF8 Cochrane Reviews, July 6, 2011

By Kate Kelland
Reference: medlineplus

Comments

Popular posts from this blog

Bahasa Tertunda pada Anak Usia 2 Tahun

L anguage and communication! Yeah, that are two basic thing that are needed badly by human. No lives exist without that things. Language is complex issue, relating to physical, psychological, physiological, and cultural. Language does develop since our first contact with our very first environment, include since in our mother womb. This article emphasizes to the language delay to the kids living in the institutions. Bahasa mengacu baik pada kapasitas manusia secara spesifik yang bersifat dapatan dan digunakan sebagai sistem kompleks komunikasi, atau untuk hal spesifik seperti sistem komunikasi kompleks. Bahasa mempunyai banyak fungsi dan kompleksitas. Tiga fungsi dasar bahasa adalah untuk informasi, ekspresi dan instruksi. Bahasa bukan sesuatu yang diturunkan, tetapi harus dipelajari oleh subjek selama bersinggungan dengan lingkungannya. Makin cepat mereka dimasukkan ke tempat pembinaan makin baik, simpul sebuah penelitian. Oleh Robert Preidt Jumat, Juni 17, 2011 Tertaut Halaman Med...

Obat dengan Risiko Jantung pada Individu Diabetik Geriatri

P eneliti menemukan risiko yang lebih rendah dengan metformin, tetapi para ahli menyatakan penelitian itu bukan akhir. Penelitian terbaru menunjukkan individu yang lebih tua (selanjutnya disebut geriatri) yang mempunyai diabetes tipe 2 yang meminum obat golongan sulfonilurea untuk menurunkan kadar gula darahnya ternyata mempunyai risiko yang lebih tinggi terjenak masalah jantung daripada mereka yang minum golongan metformin. Lebih dari 8.500 individu berusia 65 tahun ke atas yang mengidap diabetes tipe 2 mengikuti penelitian ini, dan 12,4% dari mereka yang diberi sulfonilurea mengalami serangan jantung ataupun cardiovascular events lainnya, dibandingkan dengan mereka yang yang meminum metformin (10,4%). Sebagai tambahan, masalah jantung ini bermula lebih awal selama perjalanan perawatan pada mereka yang menerima obat sulfonilurea. Penelitian bandingan head-to-head dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Diabetes Association (ADA) di San Diego. Karena penemuan ini hend...

Kepekaan Lidah Terhadap Lemak VS Kecenderungan Gemuk

Source: ovealiz.wordpress.com M akanan yang kaya lemak seperti es krim dan salad bermayo menggoda banyak orang, tetapi terdapat bukri baru yang mengindikasikan bahwa beberapa orang sebenarnya bisa “merasakan” lemak yang tersembunyi dalam makanan dan mereka yang tidak bisa melakukannya mempunyai kecenderungan memakan lebih banyak makanan kaya lemak tersebut. Dalam presentasi penelitian berseri yang dilakukan oleh Institusi Teknologi Makanan pada pertemuan tahunan Juni 2011 ini, peneliti menjelaskan mengenai penelitian lambat laun mendukung ide bahwa lemak dan asam lemak dapat dicicip, meskipun ‘rasa’ tersebut dideteksi sebagian besar melalui indera penciuman dan tekstur. Individu yang tidak dapat merasakan lemak mempunyai variansi genetik mengenai cara mereka memproses makanan yang kemudian kemungkinan mengarah kepada ngemil makanan berlemak secara tidak sadar. “Mereka yang lebih sensitif terhadap kandungan lemak lebih gampang mengontrol diet mereka”, kata Kathleen L. Keller, r...

Penelitian Hubungan Antara Penyakit Periodontal dengan Komplikasi Kehamilan

smilevancouver.ca Oleh Yiorgos A. Bobetsis, DDS, PhD; Silvana P. Barros, DDS, PhD; Steven Offenbacher, DDS, PhD, MMSc JADA 2006;137(10 supplement):7S-13S. INTISARI Latar Belakang. Bukti yang bertambah banyak menyatakan bahwa gingivitis dan periodontitis maternal merupakan faktor risiko terjadinya lahir prematur dan kelainan kelahiran. Tipe Penelitian yang Diulas . Untuk mengklarifikasi mekanisme yang memungkinkan antara penyakit periodontal dan kelahiran prematur, peneliti meninjau penelitian mengenai efek infeksi patogen periodontal pada hewan coba terhadap keturunannya, termasuk pertumbuhan fetus, abnormalitas struktural plasenta dan kesehatan neonatus. Setelah laporan pertama, pada tahun 1996, mengenai hubungan potensial antara penyakit periodontal ibu dan kelahiran prematur atau bayi lahir berat rendah pada manusia, beberapa penelitian case control dan prospektif telah dipublikasikan. Ulasan ini mengikhtisarkan hal-hal tersebut, dan juga penelitian terdahulu mengenai...

Diabetes Mellitus Neonatal Permanen (Permanent Neonatal Diabetes Mellitus, PNDM)

Apa itu diabetes mellitus neonatal permanen? Diabetes mellitus neonatal permanen adalah tipe diabetes yang pertama kali terlihat pada usia 6 bulan dan terus ada sepanjang hidup. Tipa diabetes ini ditandai dengan adanya kadar gula darah yang tinggi (hiperglikemia) yang disebabkan kurangnya hormon insulin. Insulin mengontrol berapa banyak glukosa (tipe gula) yang melewati darah menuju sel yang diubah menjadi energi. Individu yang menderita diabetes mellitus neonatal permanen mengalami pertumbuhan yang lambat sebelum lahir (retardasi pertumbuhan intrauterin). Balita yang terkena mengalami hiperglikemia dan hilangnya cairan dalam jumlah besar (dehidrasi) dan tidak mampu menaikkan berat badannya secara normal. Dalam beberapa kasus, individu yang mengalami diabetes mellitus neonatal permanen akan mengalami masalah neurologis, termasuk pertumbuhan yang tertunda dan kejang berulang (epilepsi). Kombinasi antara pertumbuhan yang tertunda, epilepsi, dan diabetes neonatal disebut sindrom DEND...